Magelang, 4 Agustus 2025 — Suasana sakral dan penuh kebersamaan mewarnai pelaksanaan tradisi merti dusun di Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Tradisi yang digelar rutin setiap bulan Jawa Sapar ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki, keselamatan, dan kesejahteraan yang dianugerahkan kepada dusun. Tahun ini, merti dusun terasa semakin istimewa dengan adanya peresmian kesenian daerah Soreng Tunas Budaya Andong Jinawi Dusun Kudusan.
Peresmian kesenian soreng tersebut dilangsungkan pada Senin siang, 4 Agustus 2025, dan dilakukan langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Acara tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian budaya lokal yang tumbuh dari akar tradisi masyarakat. Hadir dalam kegiatan ini para pelaku budaya, warga Dusun Kudusan, serta Kepala Desa Tirto, Lilik Harlina, yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan seni tradisional desa.
Tradisi merti dusun dan peresmian kesenian soreng merupakan wujud nyata dari khajat masyarakat Dusun Kudusan untuk menjaga jati diri budaya sekaligus mempererat ikatan sosial di tengah kehidupan yang semakin modern. Selama dua hari, berbagai kegiatan digelar sebagai rangkaian perayaan, dimulai dari ritual-ritual tradisi, kenduri, hingga pentas hiburan rakyat. Pada malam hari Senin, masyarakat dihibur dengan penampilan Bintang Mudo dari Semimpen, Pakis, yang menyuguhkan musik kekinian dengan sentuhan lokal. Sedangkan pada malam Selasa, suasana meriah dilanjutkan dengan hiburan orkes dangdut jadoel legendaris Janema, yang menghadirkan nuansa nostalgia bagi warga dari berbagai generasi.

Melalui perayaan merti dusun ini, Dusun Kudusan menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sekadar peninggalan masa lalu, tetapi warisan hidup yang terus tumbuh dan dapat dikembangkan. Harapannya, kegiatan ini mampu memperkuat kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal, mendorong pelestarian seni tradisional, serta menjadikan Dusun Kudusan sebagai contoh desa yang mampu menjaga kearifan lokal di tengah tantangan zaman. Dengan semangat gotong royong dan rasa memiliki yang tinggi, tradisi merti dusun akan terus lestari dan menjadi kebanggaan bersama.